Langsung ke konten utama

Postingan

Festival Seni Tradisional Tingkat Provinsi 2010

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Ahamdulillah, Setelah melalui proses yang panjang, kami akhirnya bisa menjuarai Festival Seni Tradisional Tingkat Provinsi Tahun 2010. Selanjutnya, kami akan mewakili Provinsi Banten untuk mengikuti Kompetisi Seni Tradisional Tingkat Nasional di Bali. Terima kasih atas dukungannya.

Ekskul Seni Tradisi

Mencintai seni merupakan suatu keharusan sejak dini, agar dimasa yang akan datang, seni dan tradisi kita masih tetap hidup dan tumbuh berkembang.

Proses Pembuatan Bedug di Kampung Seni Yudha Asri

Bedug merupakan perangkat musik tradisional, dimainkan dengan cara dipukul. Bedug biasanya diiringi oleh para penari wanita dengan tari-tarian, nyanyian dan alunan irama musik. Sejak dahulu di Kampung Seni Yudha Asri, untuk kebutuhan sanggar tari, bedug selalu dibuat sendiri. Desain dan bentuknya pun berbeda-beda, sesuai karakter atau nama bedug yang dimainkan. Misalnya saja ada Bedug Panjang, Rampak Bedug, Bedug Kerok dan lain-lain. Dari kesemuanya itu dibuat dengan bentuk yang berbeda. Proses pembuatan bedug tergolong rumit, pertama harus menyiapkan kulit binatang sebagai bahan dasar bedug, kemudian kulit binatang tersebut di jemur hingga kering, setelah kering kulit dihaluskan dengan mesin penghalus. Bahan dasar lain yang paling penting adalah kayu, supaya menghasilakn suara yang bagus dan nyaring, biasanya menggunakan kayu yang keras dan diameternya kira-kira 80 centimeter tergantung ukuran bedugnya. Bahan lainnya adalah kayu untuk penyangga bedug, bambu dan tali. Setelah semua

HUT Provinsi Banten Ke - 10

Dalam rangka HUT Provinsi Banten ke - 10, Kampung Seni Yudha Asri berkesempatan untuk tampil dalam acara Seni dan Budaya Provinsi Banten. Dalam acara tersebut Kampung Seni menampilkan Rampak Bedug, Beluk, Bendrong dan Bedug Kerok. Anyer, 6 Oktober 2010.

Tradisi "Ngembang" di Kampung Seni Yudha Asri dan sekitarnya

Tradisi adalah kebiasaan masyarakat setempat yang sudah ada berpuluh-puluh atau bahkan beratus-ratus tahun yang lalu. Di Indonesia tradisi ini merupakan hal yang biasa, karena hal itu tercipta dari adanya perbedaan budaya di setiap daerah masing-masing. Tradisi adalah bagian dari sebuah kebudayaan, dan kebudayaan adalah bagian dari pada adanya sebuah bangsa. Salah satunya yang dapat kita lihat adalah tradisi "Ngembang" yang berada di Kampung Yudha, Desa Mander ini. Menurut tokoh masyarakat setempat, tradisi ini sudah ada berpuluh-puluh tahun yang lalu. "Ngembang"sendiri sebenarnya adalah Ziarah, hanya saja disini diiringi perangkat alat musik, seperti kentongan, rebana dan diiringi shalawat atas Nabi Muhammad SAW. Waktu"Ngembang" sendiri biasanya dilaksanakan setelah lebaran idul fitri dimana semua sanak saudara mereka sedang berkumpul. Klik play (>) untuk melihat video