Kampung Seni Yudha Asri atau yang dikenal Sanggar Yudha Asri merupakan wadah/tempat menyalurkan bakat seni-tradisi, baik dalam bentuk olah gerak, olah vocal dan memainkan alat musik tradisional. Usianya pun beragam, mulai dari anak-anak usia dini, remaja hingga dewasa.
Sanggar Yudha Asri diresmikan oleh Dinas Pariwisata Banten pada tahun 2010. Dengan diresmikannya tempat ini, maka berbagai kegiatan kesenian pun di gemakan, baik dalam bentuk seni pertunjukan tradisional, kontemporer, maupun Kolaborasi tradisi-modern. Tujuannya tidak lain adalah untuk menanamkan kecintaan masyrakat terhadap kesenian tradisional yang semaikn hari semakin terpinggirkan oleh perkembangan jaman.
Jauh sebelum diresmikannya Sanggar Yudha Asri oleh pemerintah setempat, sanggar ini telah ada dengan nama Bangbuskolbebesanan yang dipimpin oleh Bpk. M. Jufri Noor. Bangbuskolbebesanan sendiri merupakan singkatan dari Bang artinya Terbang, Bus artinya Gambus, Kol artinya Kohkol/Kentongan, Bebesanan yang artinya Bedug Beluk Dzikir Saman.
Kegiatan sanggar menjelang pelepasan siswa akhir tahun biasanya lebih banyak, kalau umumnya kegiatan rutin sanggar satu minggu tiga kali, pada saat pelepasan siswa bisa sepuluh kali lipatnya, satu hari kegiatan sanggar dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Sekolah-sekolah disekitar sanggar mulai berlatih intensif sekitar 6 bulan sebelum pementasan. Tahun 2017 ini saja menurut data sanggar ada sekitar 10 sekolah yang aktif berlatih di Gedung Kesenian Sanggar Yudha Asri. Setiap sekolah biasanya mengirimkan muridnya untuk berlatih disanggar antara 20-50 siswa. Ini merupakan suatu kebanggan bagi kita semua, jika semua elemen masyarakat aktif dalam melestarikan budaya bangsa, maka identitas bangsa Indonesia tidak akan pernah hilang sampai kapanpun.
